Monday 20 May 2013

Kepercayaan

Hallo, seperti yang gw janjiin. Gw bakal bikin post tentang
kepercayaan. Ini masih bersangkutan sama posting gw kemarin. Selama gw
dalam fase rehabilitasi pasca terperosoknya gw ke blackhole of love,
gw ditemenin temen sebangku gw. Gw cerita semua hal yang ga mungkin gw
ceritain ke orang lain selain dia, karena apa? Gw percaya dia.
Kepercayaan ini rumit adanya sob. Ga nampak, ga bisa diraba, tapi
jelas adanya. Ini bisa tumbuh seiring waktu, jadi gw sekarang mulai
mikir kalo waktu adalah sang penguasa. Bocoran buat kalian, tentang
waktu akan terbit ga lama setelah post ini. Nah, lanjut kepercayaan
ini bisa sebagai cerminan kedekatan batin, tapi ditahap selanjutnya,
kepercayaan bisa jadi pembunuh nomer satu berbagai hubungan.

Kepercayaan adalah pembunuh nomer satu berbagai hubungan? Kenapa?
Manusia, kita makhluk biadab itu. Manusia ga akan pernah luput dari
kata khianat. Kalo diislam sih ini salah satu ciri kalo manusia yang
bersangkutan masuk kedalam nominasi "munafik" simple, mudah
dimengerti, tapi dapat melukai. Saat kesucian kepercayaan ternodai,
akan ada kekecewaan. Endingnya sudah dapat ditebak. Ada beberapa
hypotesis saat terjadi hal seperti ini:
1. Saling bermusuhan
2. Saling memaafkan
3. Korban tidak dapat memaafkan
4. Pelaku tidak mau minta maaf
5. Tidak saling mengenal lagi
Tragis, sucinya kepercayaan memang bisa jadi bumerang. Bahkan bom
atom. Gw sendiri pernah mengalaminya.

Saat lu percaya seseorang, semua hal bisa lu ceritain. Jika orang yang
lu percaya lawan bicara yang baik, dia bakal dengerin lu dengan
sepenuh hati. Jika tidak? Selamat, lu percaya pada orang yang salah.
Semuanya bakal berjalan seiring waktu, sewajarnya, normal, ga ada yang
rancu. Kecuali, saat lu mulai denger desas desus kalo orang selain
orang kepercayaan lu tau apa yang lu omongin ke si doi. Kemudian
dengan semangat yang berkobar kobar lu nanya ke orang yg bersangkutan
tentang apa yang lu denger. Dan dengan santainya dia menjawab "ngga,
gw ga comel ko". Lu bisa aja percaya dan semua ke nistaan ini
berakhir. Tapi gw? Gw ngga percaya dan menyelidiki. Keadaan ini belum
seburuk saat gw tau dia emang ngehianatin gw. Pedih, naas, maklum ini
perjalanan hidup. Ngga ada yang indah. Memang fitrahnya skenario hidup
kita disusun senaas mungkin, malah mungkin lebih tragis saat kita
ditempatkan dihabitat yang salah. Tapi bukan penempatan habitat yang
salah, ini cuma masalah mental. Ada yang siap, ada yang ngga. karena
pada fitrahnya manusia diciptakan dengan ketegaran mental yang
sederajat dengan cobaan yang menimpa hidupnya.

Saat ini, gw ga percaya orang. Gw ga percaya siapapun. Tapi
kepercayaan gw jatuh pada temen sebangku gw saat ini. Cuma waktu yang
bakal jawab, apa dia khianatin gw, apa dia bakal jaga kepercayaan gw.
Cuma waktu, karena waktu adalah segalanya. Penasaran tentang waktu?
See you next post ^^

No comments:

Post a Comment