Oke gini ya....gua lagi bingung bingungnya. Ceritanya sih gua udah sholat tobat gitu biar gaol. Gaol ya...gaol, pake o. Pake w juga boleh, jadi gawl. Skip......
Setelah gua sholat tobat pastinya gua pengen jadi yang terbaik. Gua usahain dah tuh. Gua hindari hal hal negatif yang dulunya melekat dalam diri gua. Gua mulai pereteli itu kuman satu persatu. Termasuk nyontek, termasuk bohong dan kawan kawan didalamnya. Tapi, buat jujur 100% jujur gua ga sanggup. Saat kejujuran sudah diabaikan, saat sesuatu dinilai dengan nominal, kenapa gua harus jujur. Rasanya gua pen jadi anak lugu yang kaga tau apa apa aja dah. Jadi seorang multitalent sejak lahir memang sulit. Akhirnya gua membuat pose ini dengan beberapa tema relevan:
1. Lugu adalah segalanya
Basisnya sih kehidupan gua itu bersih dari segala sesuatu yang menyimpang. Bahasa sosiologinya, gua dididik dengan pendidikan yang sempurna. Dimana titik afeksinya sampe tepat sasaran di hati gua. Fyi, kalimat diatas sudah masuk kedalam KCSNU, KAMUS CAPRUK SELVIANI NURUL UTAMI. Salah satu kamus buatan gua yang pastinya termasuk best seller ever.
Berhubung gua dasarnya udah orang baik, gua suka bingung menempatkan diri. Harus ada di kubu A apa di kubu B. Kalo di pelem pelem kartun mah setiap gua mau ulangan itu ada tami berbaju putih disisi kanan dan tami bertanduk dengan baju merah merona disisi kiri. Sederhana tapi rumit luar biasa. Tapi gua ga abis fikir, gua suka berkonsultasi sama beberapa makhluk astral dalam kelas gua.
Beberapa kali gua konsultasi sama orang orang yang gua anggap mungkin bisa mengerti bahasa gua walaupun gua sama sekali ga sedunia bahkan beda kasta sama mereka. Berhubung ini blog gua, aturan punya gua, gua akan bawa bawa merek.
1. Friska Yulianti
Berhubung doi adalah teman sebangku gua yang tingkahnya aga aga...em oke untuk menutupi beberapa aib lebih baik kita skip saja. Tapi doi termasuk manusia freak yang bisa masuk dunia gua. Dunia dimana ga semua orang paham apa yang gua omongin. Pastilah manusia ini yang pertama kali gua tanya pendapatnya. Aga rumit memang, karena kami terbiasa berseteru disegala aspek baik itu penting ataupun tidak. Berikut cuplikan percakapan eksklusif kami yang ditayangkan di dokumen pribadi tami dengan judul TAM/FY/XIXX/2013
T: Jelek, kamu nyontek ga?
F: Nggalah, ngapain. Jujur aja mereun tam
T: Tapi kalo jujur berasa tersakiti
F: Kita kan memang yang tersakiti
T: Tapi orang itu ada yang cerdas ada yang cerdik
F: Berarti aku cerdas.
T: Orang cerdas kalah sama orang cerdik
F: Tapi kita harus jadi orang cerdas yang tak terkalahkan oleh orang cerdik
T: iya sok, DEAL SIAH YA
F: DEAL
Sejak saat itu gua dan deskmate gua berusaha jujur dalam melakukan ulangan apapun. Dan hasilnya kami kelabakan. Mayoritas ulangan yang kami lalui setelah persetujuan sialan itu, nilai kami memang cukup memuaskan tapi tidak cukup tinggi untuk menyaingi para begundal dewi fortuna yang dengan mudah mendapatkan nilai yang besar.
Akhirnya, setelah perundingan renvile diadakan. Gua dan friska ini menjelma menjadi siswa andalan yang cerdas dan cerdik. Pegangan hidup kami saat ini, "ga nyontek mah ga masalah, tapi kalo ada kesempatan nyontek kenapa tidak" bijak sekali bukan | bukan....
2. Ayu Agustini
Makhluk ini cukup sering gua perdebatkan. Doi malah sempat menantang gua untuk adu tinju. Gua ya pasti menyanggupi. Ayu, Aye, dan Ayo sekeluarga kalaupun keroyokan menantang gua, tinggal gua tiup pada mental semua. Hesteg dulu #ifyouknowimean. Ngga ngga, manusia ini manusia aneh dikelas gua. Doi tidak mendukung ajaran fasis. Agama dan kehidupannya sudah melekat kuat bagaikan lem takol. Bisa gua bilang sih...ini anak penasehat spiritual gua kalo gua lagi eling. Nah, gua juga sempat bertanya. Tapi karena ini bocah islami banged, gua memakai kosakata yang sedikit lebih halus dibanding dengan manusia yang gua kutip diatas.
T: yu, aku teh da pengen jujur
A: harus atuh mi jujur mah
T: iya tau, tapi dengan sikon yang kaya gini jujur itu salah satu hal yang merugikan
A: ya engga atuh, da segala sesuatu juga Allah ngeliat. Pasti ada nilai lebih dimata Allah
T: Allah sih Allah, sekalinya nilai jelek mah guru juga ga ngeliat itu jujur apa kaga, kecuali kalo ke pergok
A: iya sih, tapi tami mentingin mana? penilaian Allah atau penilaian guru?
T: gua mah dua duanya juga pengen, tapi begimana....tuntutan profesi
A: *baiuyfgbiawgicyawtgfwayetgfriugfyweg* (kata kata disamarkan karena terlalu sulit dicerna dan menggelikan didengar)
T: *geleng kepala* *enyah* *meninggalkan ayu*
Yang gua ungkap cuma dua makhluk kontroversial itu. Bukan artinya makluk lain ga pada jujur. Gua cuma "not so sure" Yang gua yakini 100% masih punya etika dalam kejujuran maupun dalam contek mencontek ya dua makhluk tadi. Bukan karena mereka hebat, gua kagumi atau hal menjijikan lainnya. Cuma karena perbandingannya dengan orang orang yang "not so sure" hesteg #ifyouknowimean
Tahan tahan, masih ada satu makhluk unggul dimata gua yang pencitraannya masih "aga" bagus. Berarti doi menduduki posisi 3 pada duhsyat minggu ini!! selamat yaaa
3. Dea Khaerun Najah
Makhluk ini yang gua tau sih bahasanya ga alay. Dalam artian masih satu gendre lah sama gua. Feminim feminim gitu. Nah, hal yang bersangkutan dengan makhluk ini adalah saat gua bertukar pikiran dari hati ke hati soal korupsi kecil kecilan ini. Doi bilang "da aku juga ga bakalan nyontek kalo semuanya jujur mah" lalu gua mengangguk angguk kecil tanda gua setuju apa yang doi ucapkan.
PENTING!!!!!
1. Orang orang yang bersangkutan udah merestui namanya gua pajang karena ini blog gua dan gua sahkan posting ini dalam sepihak.
2. Orang orang yang gua sangkut pautkan bukan penyontek akut. Bahkan ada satu diantaranya merupakan salah satu pejuang
3. Gua gatau mau ngetik apaan lagi =))
Woh ya intinya gitu dah yaaa....gua kayanya prefer jadi anak lugu yang pura pura gatau apapun.
x: tam kamu nyontek?
t: mmm? nyontek itu apa ya?
dengan gambaran bengeut seperti ini.....
Intinya, gua masih bingung kudu jadi apaan. Sampe sekarang gua masih berusaha jadi manusia jujur stock terakhir. Tapi ya, apa daya. Gua terjebak dalam pergaulan sengit. Makan, atau dimakan. Hidup mah pedih. Pedih itu luka. Luka itu harus pake obat. Obat itu betadine. Ayo bilang apa sama betadine? TERIMAKASIH BETADINE abaikan
Gua bakal berusaha se usaha usahanya orang usaha yang lagi usaha. Tetap sebagai penganut "kalo bisa dipermudah kenapa harus dipersulit" see you next post and keep "jujur tapi nyontek juga ayo" ^^
No comments:
Post a Comment